Kekuatan Jejaring Sosial terhadap Sebuah Brand

Era jejaring sosial kini sudah di depan mata. Sudahkah kita memanfaatkannya dengan baik? Jika belum, sudah saatnya kita bergerak untuk menjadikan jejaring sosial sebagai sebuah media yang bermanfaat.
Bahkan, kita bisa menjadikannya sebagai suatu alat dalam merancang strategi bisnis dengan kekuatan internet. Saat ini, jejaring sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Tidak ada hari tanpa buka Facebook, Myspace, Twitter, LinkedIn, dan lain-lain. Facebook, siapakah yang tidak mempunyai account-nya? Dari usia tua, muda, hingga anak-anak; dari pengusaha kaya hingga tukang bakso. Intinya, semua jajaran sosial tergabung dalam jejaring sosial tersebut.
Dalam hal ini, apakah masyarakat telah menyadari peranan kuat jejaring sosial sebagai tool atau alat yang mereka pakai untuk memperkuat sebuah brand? Sekarang ini, jejaring sosial tidak hanya dijadikan sebagai media pertemanan, melainkan juga sebagai lahan bisnis yang menguntungkan.
Banyak pemilik brand besar, memanfaatkan jejaring sosial sebagai bisnis enabler-nya. Seperti Starbucks, Sour Sally, Walls (Magnum), Coca-Cola, BlackBerry, dan masih banyak lainnya.
Mari kita menilik contoh brand sukses yang tak luput dari peranan sosial media network, yaitu Starbucks. Hanya dengan produk kopi yang sebenarnya masyarakat banyak dapati di manapun, Starbucks mampu membangun kerajaan bisnisnya hingga mendunia dan menjadi salah satu prominent global brand. Padahal, banyak orang berpendapat bahwa produk kopinya bukanlah suatu konsumsi yang murah.
Hanya dengan selembar uang rupiah dengan nominal kecil, seharusnya seseorang sudah dapat menikmati seduhan nikmatnya segelas kopi. Namun, dibutuhkan puluhan lembar untuk mendapatkan segelas kopi Starbucks. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Tentu saja Starbucks telah memiliki brand platform yang sangat kuat. Dengan demikian, kekuatan brand-nya dapat mudah melekat pada masyarakat dunia.
Namun,tentu saja Starbucks tidak luput dari strategi pemasaran melalui jejaring sosial yang kini sedang naik daun untuk memperkuat kerajaan bisnisnya tersebut.
Dapat kita lihat pada websitenya yang menyajikan berbagai informasi yang sangat informatif dan menarik sehubungan dengan produk yang ditawarkannya. Selanjutnya, Starbucks juga memiliki Twitter dan Facebook yang menjangkau seluruh penggemarnya di seluruh dunia.
Hal ini tentu saja membuat kerajaan bisnisnya semakin populer di belahan dunia manapun dengan cara yang lebih efektif,cepat,dan mudah. Adapun kekuatan social network terhadap suatu brand ini disebabkan beberapa faktor.
Pertama, kebutuhan social networking, termasuk kebutuhan dasar manusia. Pada dasarnya manusia memang sudah terkonfigurasi secara biologis untuk bersosialisasi, di mana manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Kedua, penyebaran yang mudah dan cepat pada social networking membuat jejaring sosial ini menjadi penggerak utama dalam membangun sebuah brand. Social media mengusung kombinasi antara ruang lingkup dunia maya, dalam produk layanan online seperti blog, forum diskusi, electronic mail (email), website. Semua yang dikomunikasikan di dalamnya memberikan efek ”power” tersendiri.
Sebab, basis pembangunannya berupa teknologi dan juga ”berbagai media interaksi” yang dikomunikasikan dengan teks, gambar, foto, serta audio dan video tanpa harus dibatasi jarak untuk mendapatkan informasinya secara langsung. Akhirnya, membangun sebuah brand yang kuat memang bukan semata-mata melalui jejaring sosial. Brand tersebut harus memiliki diferensiasi tersendiri mengingat ketatnya persaingan pada saat ini.
Membangun diferensiasi tersebut harus dilakukan dengan menemukan esensi atau jiwa dari suatu brand. Dengan demikian, dapat diaplikasikan dan diterjemahkan kepada visualnya lewat cara yang menarik. Selanjutnya, diterjemahkan dan disalurkan melalui situs jejaring sosial (sebagai tool) yang dapat mempercepat dan mempermudah jalur pemasaran suatu brand.(*)
Daniel Surya
Chairman South East
Asia dmIDHOLLAND &
Blenda Ardelia
Associate Client Manager
dmIDHOLLAND
No comments:
Post a Comment