Kesadaran Menabung Warga Indonesia Meningkat

Konsumen Indonesia lebih berhati-hati dalam pengeluarannya serta masih bisa menyisihkan dana dari pendapatannya untuk disimpan dalam bentuk tabungan. Hal tersebut dilakukan para konsumen meskipun persepsi terhadap kondisi keuangan pribadinya dinilai positif atau cenderung meningkat.
Dalam survei yang dilakukan The Nielsen di Indonesia, sebesar 72 persen konsumen menghabiskan sisa uang mereka dengan menyimpannya dalam bentuk tabungan.
"Hanya empat persen dari konsumen di Indonesia mengatakan bahwa mereka tidak memiliki uang lebih (untuk ditabung). Ini naik dua persen dari awal tahun," ujar Managing Director the Nielsen Company Indonesia Catherine Eddy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/10/2010).
Selain itu, menurutnya sebesar 79 persen dari masyarakat Indonesia (yang disurvei) menyatakan telah mengubah cara pengeluaran mereka guna sebagai langkah penghematan pengeluaran rumah tangga. Angka ini (79 persen), katanya, lebih tinggi dari rata-rata negara di Asia Pasifik yang sebesar 61 persen.
"Walaupun konsumen memiliki keyakinan terhadap keuangan mereka, tapi mereka merasa harus melakukan beberapa hal untuk penghematan terhadap pengeluaran rumah tangga. Jadi, tetap ada rasa hati-hati dalam perilaku belanja mereka," tutur Eddy.
Penghematan tersebut, katanya, berupa pengurangan berbelanja baju atau pakaian, hiburan, penundaan pembelian barang teknologi, serta penghematan pemakaian listrik dan bahan bakar minyak (BBM).
Lebih lanjut dia mengatakan, konsumen di Indonesia tidak jauh berbeda dengan konsumen di Asia Pasifik. Namun, katanya, konsumen di Indonesia juga melakukan penghematan untuk pengeluaran telepon, yakni sebesar 22 persen. Kondisi penghematan tersebut menurutnya juga akan tetap berlanjut meski kondisi ekonomi negara terus membaik.
"Jadi, walaupun keadaan membaik, 31 persen konsumen juga akan terus melakukan penghematan untuk bensin dan listrik, 20 persen akan terus mengurangi belanja baju baru, dan 19 persen akan terus mengurangi hiburan di luar rumah," bebernya.
No comments:
Post a Comment