Asing Mulai Akumulasi Saham

Investor asing mulai mengakumulasi saham pada perdagangan di Bursa Efek Jakarta (BEI) kemarin.
Membaiknya potensi perekonomian dalam negeri yang ditandai dengan penurunan tingkat inflasi pada periode Februari meningkatkan konfidensi dari para pelaku pasar, terutama asing.
Masuknya dana asing membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin mengalami penguatan sebesar 18,814 poin (0,53 persen) ke level 3.561,717, setelah mengalami tekanan pada awal perdagangan.
Asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign nett buy) sebesar Rp585,646 miliar. Pembelian tersebut membuat IHSG menguat di tengah koreksi yang terjadi pada rata-rata perdagangan bursa regional.
“Ini tidak lepas dari kepercayaan asing yang mulai membaik, terutama dengan data inflasi dalam negeri yang mengalami perbaikan. Tidak menutup kemungkinan, nantinya level baru bisa tembus,” tutur VP riset dan analis Valbury Asia Securities Nico Omer, kemarin.
Menurut Nico, perkembangan positif yang terjadi di dalam negeri memberi konfidensi terhadap asing untuk mulai masuk. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi Februari 2011 sekira 0,13 persen.
Dengan demikian, laju inflasi kumulatif (Januari–Februari 2011) adalah 1,3 persen, sedangkan Inflasi year on year (Februari 2011 dibanding Februari 2010) mencapai 6,84 persen.
Selain itu, naiknya peringkat utang Indonesia dan kinerja emiten yang positif juga menjadi penambah konfidensi investor, terutama asing masuk ke pasar saham. “Investor asing mengharapkan gain,seiring dengan pembagian dividen yang mulai diumumkan bulan ini,” paparnya.
Dia mengatakan, secara historikal periode Maret–April merupakan masa rebound bagi indeks. Pada periode tersebut, investor akan cenderung masuk dan bertahan sebagai antisipasi terhadap pembagian dividen. Kondisi itu kemungkinan masih akan bertahan hingga dua bulan sesudahnya.
“Secara selektif, asing masih akan masuk pada periode Mei–Juni. Itu tergantung pada jadwal dividen yang dikeluarkan emiten,” tuturnya.
Berdasarkan data kepemilikan saham di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), asing tercatat mengalami peningkatan 2,75 persen.
“Peningkatan peringkat utang, sangat signifikan memberi kepercayaan bagi asing. Kalau rating meningkat lagi, aliran dana asing akan semakin deras,” tutur analis PT Lautandhana Securities Willy Sanjaya.
Menurut dia, tingginya akumulasi asing pada Februari tidak lepas dari maraknya penjualan yang dilakukan bulan sebelumnya. Keluarnya sejumlah laporan keuangan emiten juga memberi kepercayaan kepada asing untuk kembali.
No comments:
Post a Comment