Saturday, April 9, 2011

Angka Melek Saham di Indonesia Baru 0,1%

 
Praktisi Pasar Modal Irwan Ariston Napitupulu mengungkapkan bahwa tingkat masyarakat Indonesia untuk melek investasi di bursa saham masih relatif rendah. Pasalnya, rasio investor di bursa saham dibanding dengan jumlah penduduk Indonesia hanya sebesar 0,1 persen.

"Indonesia melek sahamnya masih rendah. Bayangkan saja, saat ini terdapat sekira 300 ribu investor dari sekian banyak jumlah penduduk Indonesia atau hanya 0,1 persen saja, bahkan satu persen pun tidak," ungkapnya saat Sosialisasi Kartu AKSes, di Hotel Horison, Palembang, Kamis (17/2/2011).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dari sekian banyak investor yang mempunyai kartu AKSes, hanya 17 persen yang memanfaatkannya atau dalam artian sering melakukan log-in.

"Investor harus sering log-in sesering mungkin, guna mengecek apakah saham kita memang sudah benar-benar ada atau tidak. Bahkan jika sampai tiga hari tidak tercatat, itu wajib dicek untuk menghindari yaitu adanya manipulasi data," ungkap Irwan.

Selain itu, Irwan pun menambahkan bahwa saham bisa menjadi salah satu alternatif untuk berinvestasi. Sehingga kesadaran untuk berinvestasi di lantai bursa perlu ditingkatkan.

"Kebanyakan orang-orang cenderung berinvestasi di tabungan atau deposito. Akan tetapi jika kita berinvestasi pada saham bisa memberikan profit yang lebih besar jika dibandingkan dengan berinvestasi di tabungan dan deposito. Namun bukannya tidak penting berinvestasi di tabungan dan deposito, tapi cobalah untuk mulai berinvestasi pada saham," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment