Cara Dahsyat Memasarkan Produk
Bagaimana cara memasarkan lukisan yang bagus secara teknis, tapi pelukisnya belum terkenal?
Saya telah menyinggung bagaimana seorang Pablo Picaso bisa menjual lukisannya dengan harga tinggi. Bahkan, sangat tinggi meski ada orang-orang yang mengatakan bahwa sebenarnya ada lukisan-lukisan dari pelukis lain yang lebih bagus dalam teknis maupun hasilnya.Namun,Pablo Picaso tetap bisa menjual lukisannya dengan harga tinggi.
Karena sangat penting, sedikit saya akan uraikan kembali secara singkat tentang teknik marketing yang dilakukan Pablo Picaso, yang tentu saja bisa Anda aplikasikan dalam pemasaran Anda (bukan hanya dalam menjual lukisan, tapi juga untuk produk yang lainnya).
Awalnya,Pablo Picaso juga belum cukup terkenal dalam dunia seni lukis dunia. Namun, dia bisa mengadakan pameran di hotel dengan biaya minim atau bahkan gratis.Tamu undangannya adalah gubernur, artis- artis,dan tokoh-tokoh ternama. Bagaimana Pablo Picaso yang belum terkenal bisa mengundang orang-orang terkenal untuk mendatangi pameran lukisannya? Caranya adalah dengan membuat orang lain “win” terlebih dulu, kemudian Anda juga akan bisa mendapatkan “win”.
Seorang Pelukis yang belum begitu terkenal sebenarnya bisa menawarkan kepada hotel yang mungkin agak sepi (yang belum pernah atau jarang mengadakan pameran) atau hotel yang baru dan kemudian meyakinkan pihak hotel bahwa dengan pameran yang diadakan, dia bisa mendatangkan gubernur, artis-artis ternama, ataupun orang penting lainnya di hotel tersebut.
Menurut Anda, apakah hotelnya mau diajak bekerja sama seperti itu? Selanjutnya, mungkin pelukis tersebut bisa mengatakan, “Biasanya untuk mendatangkan saya dengan lukisan- lukisan saya, pihak pengundang harus mengeluarkan biaya cukup besar, tapi akan saya berikan gratis untuk hotel ini. Dan untuk imbal baliknya, boleh saya menggunakan ruangan hotel Anda juga secara gratis?” Dengan kalimat itu, ada kemungkinan pihak hotel mau menerima tawaran tersebut.
Agar kemungkinan tawarannya menjadi lebih besar untuk diterima,pelukis itu bisa mengajukan proposal dalam jumlah yang lebih banyak ke hotel lain.Tentu saja, dengan selalu membuat pihak lain merasa “win” terlebih dulu.
Kemudian, bagaimana cara mendatangkan artis atau tokoh- tokoh ternama di acara pameran pelukis yang belum begitu ternama tersebut? Caranya antara lain dengan mencantumkan dan menyebutkan daftar nama tokoh yang akan diundang, pada kartu undangan yang akan diberikan. Misalnya, “Yang diundang dalam acara pameran lukisan ini, yaitu para gubernur, artis, pengusaha, politikus, sutradara ternama, dan ahli bedah ternama.” (Memang, meskipun bisa jadi mereka belum tentu datang semuanya). Dengan cara tersebut, ada kemungkinan artis akan datang dalam acara pameran lukisan itu. Pasalnya, bisa saja mereka ingin bertemu sutradara top yang mungkin ikut hadir.
Kemudian,sutradara ternama datang mungkin karena ingin bertemu pengusaha ternama (yang mungkin bisa menjadi sponsor dalam film yang akan dibuatnya). Mungkin juga pengusaha ternama datang karena ingin bertemu pejabat yang hadir.Atau pejabat ingin datang karena ingin terpilih lagi sehingga mencari dukungan dari artis-artis ternama yang mungkin datang, dan seterusnya.Dengan demikian, maka tetap ada kemungkinan akan banyak orang yang mendatangi acara pameran lukisan tersebut.
Sementara supaya harga lukisan yang dijual bisa tinggi bisa dibuat acara lelang yang ditujukan, misalnya, 100 persen untuk penggalangan dana amal (charity). Dengan demikian, calon pembeli atau peserta lelang kemungkinan mau mengangkat harga menjadi lebih tinggi.
Biasanya, dengan acara tersebut banyak wartawan yang akan datang meliput.Tidak jarang dengan situasi dan kondisi yang demikian, harga sebuah lukisan terangkat, katakanlah menjadi Rp100 juta atau bahkan Rp1 miliar. Jadi, dengan cara-cara itu, bisa saja harga sebuah lukisan dari seorang pelukis yang be-lum terkenal mencapai ratusan juta. Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan harga lukisannya yang lain juga ikut naik harganya di kemudian hari.
TUNG DESEM WARINGIN
Pelatih Sukses No 1 di Indonesia The most Powerful People and Ideas in Business 2005
No comments:
Post a Comment