Saturday, April 9, 2011

Imlek Marketing

 
LEBARAN-Natal-Imlek adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh para marketer. Kenapa? Ya karena memang di tiga hari raya besar itu “atmosfernya” adalah belanja, belanja, dan belanja. Belanja apa saja, tak terbatas barang-barang yang terkait Lebaran-Natal-Imlek.

Seperti kita tahu, tiga hari raya besar itu adalah saat jatuhnya THR, bonus akhir tahun, dan angpau. Karena kantong tambah tebal, nafsu belanja konsumen pun tak bisa ditahan.

Karena nafsu besar, di hari-hari istimewa itu pun mereka lebih gampang diyakinkan untuk berbelanja membeli produk Anda. Setelah Lebaran dan Natal/Tahun Baru lewat, kini giliran kita menyongsong datangnya Imlek.

Beragam upaya dilakukan marketer untuk menyongsongnya, mulai dari memberi diskon gede-gedean, merancang bulan promo,memberi hadiah, menggelar sayembara, hingga mengusung pameran seperti yang terjadi di produk properti dan furnitur.

Coba buka surat kabar sekarang, pasti akan Anda temui iklan-iklan jumbo produk-produk yang berlomba-lomba memanfaatkan momen Gong Xi Fa Cai. Di masa Imlek, pokoknya tak ada hari, jam, atau bahkan detik tanpa jualan. Apa saja tips-tips yang bisa diterapkan para marketer untuk bisa mendulang rezeki di masa Imlek? Saya mencoba memberikan beberapa di antaranya.

It’s a Celebration

Ingat, spirit Imlek adalah perayaan: celebration. Karena itu seringkali konsumen berbelanja bukan karena mereka butuh produk yang dibeli, tapi lebih karena ingin merayakan Imlek. Consumer want to buy because of the “celebration”.

Mereka yang merayakan Imlek misalnya membabi buta berbelanja di saat Imlek lebih karena ingin menyenangkan segenap handai-taulan dengan angpau dan hadiah yang punya kesan dalam.

Sebagai marketer, Anda harus jeli melihat “spirit perayaan” ini. Berdasarkan perilaku beli seperti itu coba Anda rancang program-program Imlek promo yang pas.

Sale!!! Sale!!! Sale!!!

Sale gede-gedean menjadi alat utama pemasar untuk menggaet pembeli di masa Imlek.Banyak trik yang mereka gunakan untuk merayu pembeli mulai dari “best price”, diskon hingga 70 persen, Late Nite Sale, dan obral. Perlu diingat, kini perayaan Imlek bukanlah “milik” masyarakat Tionghoa, tapi juga sudah merupakan perayaan semua kalangan masyarakat Indonesia seperti event Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.

Karena itu, Imlek merupakan kesempatan emas di mana konsumen sedang “mood-mood-nya dan “hot-hot”-nya berbelanja. Tak hanya itu, sale juga bisa dilakukan terhadap produk apa pun, tak peduli apakah terkait atau tidak dengan perayaan Imlek.

Kalau Anda jualan mobil, paket wisata, kartu kredit, gadget, dan komputer, ponsel, hotel, elektronik, hingga apartemen. Pokoknya apa pun produk Anda, inilah saatnya Anda menggelar sale.

Ketika produsen ramai-ramai menggelar sale, ramai-ramai konsumen datang mengerumun. “Energi” berbelanja konsumen pun terdongkrak 500 persen bahkan 1.000 persen. Ini peluang luar biasa bagi marketer.

Not Only Discount! Be Creative!
Karena kebanyakan orang membeli di hari Imlek dalam rangka memberikan hadiah dan menyenangkan orang lain, harga bukan menjadi pertimbangan utama bagi konsumen. Karena itu, sesungguhnya program diskon bisa dihindari agar profit Anda tak tergerus lebih dalam.

Daripada menggelar diskon, akan lebih efektif jika Anda menciptakan program pemberian bonus dan beragam hadiah seperti program “Rezeki Pohon Angpau Berhadiah” atau “Lucky Angpau”, “beli satu dapat satu lagi dengan harga separo” atau “beli satu dapat satu gratis sebagai hadiah”, pemberian cash back, bonus instan untuk pembelian minimal tertentu, pemberian voucher belanja, atau pemberian point reward.

Diskon memang ampuh untuk merayu pembeli, tapi ingat mainkan beragam alat-alat sales promotion secara efektif dan kreatif. Kuncinya: be creative, be innovative... and get out of the crowd.
It’s Time to Reach Tionghoa Customers
Segmen pasar Tionghoa adalah segmen pasar yang sangat menggiurkan. Wajar saja karena mereka memiliki tradisi entrepreneurship dan jiwa dagang yang tinggi sehingga umumnya memiliki dan mengelola bisnis sendiri.

Mereka umumnya adalah kaum berduit dengan daya beli tinggi. Tapi ingat, mereka adalah smart customers yang sangat kritis dalam membeli barang. Kenapa? Yakarena umumnya mereka adalah pedagang lihai. Enggak gampang menaklukkan mereka.

Nah, perayaan Imlek adalah momen yang tepat bagi marketeruntuk lebih mendekatkan diri dan menaklukkan hati mereka. Karena banyak dari mereka yang berdagang, jika Anda menjual kredit perbankan misalnya, inilah saat yang tepat untuk menggelar sales promo yang dikaitkan dengan karakteristik dan latar belakang mereka.

Untuk merancang sebuah Imlek promo yang “nendang” kuncinya adalah Anda harus memahami perilaku dan budaya masyarakat Tionghoa dalam memaknai perayaan Imlek.

Ingat juga, masyarakat Tionghoa secara natural telah menjadi komunitas dan jaringan bisnis antarmereka yang memungkinkan word of mouth (promosi dari mulut ke mulut antarmereka) berlangsung sangat efektif. Ketika Anda di terima oleh mereka melalui pendekatan Imlek marketing yang tepat, positive word of mouth produk Anda akan menyebar supercepat... wuzz...wuzz.

Be Emotional, Touch Their Heart

Orang selalu menggunakan kesempatan perayaan Imlek untuk menyatukan dan mengakrabkan seluruh anggota keluarga. Dalam tradisi Imlek misalnya, seluruh anggota biasanya berkumpul untuk makan-makan bareng.

Karena itu, Imlek menjadi sebuah momen yang sangat emosional dan punya makna dalam bagi yang merayakannya. Karena latar belakang itu, program-program promo Anda haruslah dirancang seemosional hingga menyentuh rasa kebersamaan keluarga.

Imlek juga diidentikkan dengan spirit harapan yang lebih baik (di tahun depan), kemakmuran, dan kesejahteraan.Karena itu,program promosi yang Anda gelar harus menggunakan tema dan spirit kemakmuran dan kesejahteraan. Sentuhlah hati konsumen.

Dua tahun lalu Esia sangat cerdas memanfaatkan momen Imlek dengan meluncurkan bundling ponsel Esia Fu yang disasarkan untuk masyarakat Tionghoa. Nama Esia Fu diambil dari kata Fu yang artinya kemakmuran atau kesejahteraan.

Menariknya, di dalam Esia Fu ada fitur-fitur yang sesuai budaya masyarakat Tionghoa misalnya terdapat fungsi fortune cookies untuk menampilkan petuah bijak. Selain itu juga ada aplikasi Feng Shui. Esia juga menyediakan diskon 50 persen panggilan ke daerah “leluhur” mereka yaitu China (di samping Hong Kong dan Singapura). Sekali lagi, kuncinya adalah pahami budaya masyarakat Tionghoa yang Anda target dan sentuhlah hati mereka.

Timing is The Key!!!

Ingat, Imlek berlangsung hanya sekali dalam setahun. Karena itu, konsumen tak akan menunda keputusan untuk membeli apa-apa yang diperlukannya di hari raya. Pada saat Natal misalnya, hari-hari di mana konsumen paling banyak berbelanja terjadi pada ”golden days” beberapa hari sebelum Imlek hingga setelah Imlek ditutup pada 15 saat perayaan Cap Gomeh.

Kalau konsumen melihat momentum merupakan faktor yang penting dalam memutuskan pembelian, Anda sebagai marketer juga harus memiliki hal yang sama.Jadi ingat: ”Timing is the key!” Pesan saya singkat, manfaatkan “hari-hari emas” menjelang dan setelah Imlek untuk habis-habisan jualan. Manfaatkan momen berharga itu, jangan sampai Anda menyesal.(*)

YUSWOHADY
Pengamat Bisnis dan
Pemasaran Blog

No comments:

Post a Comment